|
|
|
|
TAK TERKALAHKAN
Rabu, 26 Januari 2011 15:31 |
Arema Sukses Tahan Imbang Sriwijaya FC
PALEMBANG - Luar biasa! Arema pantas berterimakasih kepada dua anak muda
di skuad kebanggaan Aremania ini. Keduanya benar-benar menunjukkan
kualitasnya. Sunanto dan Kurnia Meiga. Lewat kedua singa muda itulah,
Arema sukses mencuri poin dari kandang Sriwijaya FC, Stadion Jakabaring
Palembang, kemarin siang.
Singo Edan, sukses menahan imbang 1-1 Laskar Wong Kito, dalam lanjutan
Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011. itu berarti, Arema tak
terkalahkan di dua laga away ke Bandung dan Palembang.
Sunanto yang turun sebagai pemain pengganti di awal babak kedua, hanya
butuh waktu tiga menit untuk bisa menjebol gawang Ferry Rotinsulu.
Sementara Kurnia Meiga, sukses memblok tendangan penalti Budi Sudarsono
di menit 86. Meski apa yang dilakukan keduanya, tak bisa dilepaskan
perjuangan tak mengenal lelah dari Noh Alam Shah dkk.
Tapi paling tidak, lewat atraksi Sunanto dan Kurnia Meiga, Arema mampu
menambah satu poin dan mengantar skuad asuhan Miroslav Janu merangkak
naik ke posisi runner up klasemen sementara Indonesia Super League (ISL)
dengan total 20 poin. Singo Edan berada di posisi kedua, membuntuti
Persipura Jayapura yang berkibar sebagai pemuncak dengan raihan 26 poin.
Meskipun di babak pertama, gempuran bertubi-tubi awak Laskar Wong Kito
benar-benar membuat pertahanan Singo Edan kalang kabut. Bagaimana tidak,
para penyerang tuan rumah tak henti membombardir lini belakang Arema
yang dikomando Purwaka Yudi. Hasilnya, baru 11 menit babak pertama
berjalan, gawang Kunia Meiga akhirnya jebol juga.
Berawal dari skema serangan balik cepat, para pemain Sriwijaya sukses
memasuki daerah pertahanan tamunya. Rendi Siregar yang beroperasi di
sayap kiri sukses menembus petak penalti Arema. Melihat rekannya yang
berdiri bebas di muka gawang lawan, mantan pilar tim PON Jatim itu
mengirimkan umpan silang yang langsung disambar tendangan keras oleh
Supardi. Tembakan tersebut berhasil diantispasi oleh Meiga, namun bola
rebound kembali jatuh ke kaki Supardi. Sontekan kedua mantan penggawa
Pelita Jaya Karawang itulah yang tidak mampu dibendung lagi oleh Meiga
yang sudah terjatuh. Unggul satu bola atas tamunya, membuat Sriwijaya makin agresif
melancarkan serangan. Thierry Gatushi dkk tampaknya begitu bernafsu
untuk segera menyudahi perlawanan arek-arek Malang. Budi Sudarsono
menjadi momok menakutkan bagi benteng pertahanan Leonard Tupamahu dkk.
Penyerang berjuluk si Ular Phyton itu berulang kali mengancan gawang
Singo Edan melalui pergerakan berbahaya dibarengi sejumlah tembakan
spekulatif. Beruntung Meiga tampil prima sore itu. Penjaga gawang utama
timnas U-23 itu sukses meredam berbagai ancaman yang diarahkan ke jala
gawangnya.
Tak ingin terus menjadi bulan-bulanan lawan, para penggawa Arema
berinisiatif melepaskan diri dari tekanan. Sejumlah percobaan dilakukan
untuk mencuri gol balasan. Tendangan berbau spekulatif dilepaskan oleh
Esteban Gullien maupun Benny Wahyudi yang naik membantu serangan. Namun,
tak satu pun yang sukses menemui sasaran. Skor 1-0 untuk keunggulan
Sriwijaya bertahan hingga turun minum.
Pasca jeda, mesin perang Singo Edan mulai panas. Pelatih Miroslav Janu
berusaha menambah daya gedor pasukannya untuk mengejar ketertinggalan.
Tactician asal Ceko itu memasukkan penyerang muda, Sunarto untuk
menggantikan gelandang Juan Revi di awal babak kedua. Keputusan Miro
terbilang tepat. Sunarto mengawali debutnya dengan gemilang.
Belum genap tiga menit memasuki lapangan, penyerang bernomor punggung 15
itu sukses memecah kebuntuan timnya. Penyerang berusia 20 tahun itu
berhasil memanfaatkan crossing yang dikirimkan TA Musafri dari rusuk
sayap kanan. Berdiri tanpa pengawalan di muka gawang Sriwijaya FC, lantaran semua
pemain Sriwijaya FC terpaku pada pergerakan Along, Sunarto tinggal
meneruskan umpan matang tersebut dengan sontekan pelan kaki kiri. Bola
pun masuk gawang tanpa bisa diantisipasi Fery Rotinsulu yang telah mati
langkah.
Kedudukan imbang 1-1 membuat tensi pertandingan semakin panas. Bukannya
mengendurkan serangan untuk menjaga kans mengamankan poin di kandang
lawan, anak-anak Singo Edan justru terlecut menggandakan skor. Begitu
pula Sriwijaya yang tampil ngotot demi menjaga gengsi sebagai tuan
rumah. Kedua tim saling obral serangan, memanfaatkan kecepatan
akselerasi para winger yang sering melalukan overlapping.
Arema memiliki peluang emas menciptakan gol kedua saat laga memasuki
menit ke-68. Aksi solo run Ahmad Amiruddin memaksa penjaga gawang Fery
Rotinsulu bergerak meninggalkan sarangnya. Dengan sedikit gocekan,
penyerang asal Makassar itu berhasil memperdaya kiper kedua timnas
tersebut. Sayang, tembakannya ke arah gawang yang sudah melompong justru
melenceng dari sasaran.
Asa pendukung tuan rumah melihat tim pujaannya meraih angka sempurna
terbuka tatkala laga berjalan 85 menit. Seiring keputusan wasit yang
menunjuk titik putih lantaran menganggap bek Arema, Waluyo menjatuhkan
Claudiano Alves yang bergerak tanpa bola di dalam kotak penalti.
Disinilah kedewasaan dan jika kepemimpinan Along benar-benar teruji. Dia
mampu meredam emosi pemain Arema saat memprotes keputusan wasit. Along,
dengan tenang dan tanpa emosi mencoba berdebat dengan wasit. Namun
ketika wasit tak merubah keputusan, Along langsung meminta pemain Arema
lainnya menerima kenyataan itu.
Beruntung Kurnia Meiga tampil brilian. tendangan penalti diambil Budi
Sudarsono yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil ditepis Meiga,
sekaligus membuyarkan kemenangan Sriwijaya yang sudah di depan mata.
Dengan cekatan, kiper jangkung asal Jakarta itu mampu membaca pergerakan
bola tembakan Budigol yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. Pupus
sudah peluang Laskar Wong Kito untuk berbalik unggul.
Predikat bintang pun layak disematkan kepada Meiga yang tampil menawan
dalam mengawal gawangnya sepanjang pertandingan. Meski jual beli
serangan terus terjadi di lima menit tersisa, tak satu gol tambahan
sukses dijaringkan kedua kubu. Skor imbang 1-1 tak berubah hingga peluit
panjang dibunyikan.(BN2011.com)
Susunan Pemain
Sriwijaya: Ferry Rotinsulu (pg) ©; M Ridwan, Thierry Gathusi, Claudiano
Alves, Supardi; Mahyadi Panggabean/ Ardiles Rumbiak (84), Dirga Lasut,
Ade Suhendra/ Rudi Widodo (61), Arif Suyono; Budi Sudarsono, Rendy
Siregar/ Bobby Satria (72).
Arema: Kurnia Meiga (pg); Waluyo, Purwaka Yudi, Leonard Tupamahu/ Achmad
Amirudin (51) Benny Wahyudi; Zulkifli Syukur, Ahmad Bustomi, Juan Revi /
Sunarto (46); Esteban Guillen, TA Musafri/ Rony Firmansyah (81); Noh
Alam Shah ©. |
|
No comments:
Post a Comment