Jakarta -
Tabrakan kereta api terjadi di Stasiun Langensari, Banjar, Jawa Barat.
KA Mutiara Selatan menabrak KA Kutojaya Selatan, akibatnya 3 orang
meninggal dunia. Ditengarai faktor kesalahan manusia menjadi penyebab.
Berikut
kronologi kecelakaan kereta yang terjadi pada Jumat (28/1/2011) pukul
02.24 WIB tersebut. KA Kutojoyo mengangkut 420 penumpang berangkat dari
Kiara Condong, Bandung menuju Kutoarjo. Berangkat dari Bandung pukul
21.30 WIB, Kamis (27/1).
Sedang KA Mutiara Selatan adalah KA
eksekutif, berangkat dari Stasiun Gubeng, Surabaya menuju Jakarta pukul
16.30 WIB, Kamis (27/1).
Berdasarkan kronologi yang dibuat
petugas stasiun KA Langensari, KA Kutojaya jurusan Kiara
Condong-Kutoarjo, tiba di Stasiun Langensari dari arah Bandung pada
pukul 02.20 WIB. KA tersebut, kemudian berhenti di jalur tiga menunggu
persilangan dengan KA Mutiara yang datang dari arah berlawanan.
Pada
pukul 02.24 WIB, KA Mutiara melanggar lampu sinyal hijau saat hendak
masuk ke stasiun Langensari. Karena KA Mutiara menerobos masuk,
rangkaian KA tersebut akhirnya juga masuk ke jalur 3 sehingga terjadi
tabrakan dengan KA Kutojaya yang berhenti di jalur itu.
"Seharusnya
KA Mutiara tersebut berhenti dulu, menunggu lampu hijau menyala yang
menandakan wesel sudah dipindah ke jalur dua yang memang aman," jelas
Kepala Humas PT KA Daop V Purwokerto, Surono di lokasi.
Dia
menyebutkan, lokomotif KA Mutiara yang diawaki Sugeng K sebagai masinis,
Arianto sebagai asisten masinis, kemungkinan sempat sadar bahwa dia
melanggar sinyal kemudian berupaya mengerem laju kecepatan KA-nya.
Hal
ini terlihat dari tingkat benturan yang terjadi. "Kalau laju kecepatan
KA Mutiara cukup tinggi, kemungkinan efeknya akan lebih parah lagi.
Seperti kecelakaan yang terjadi di stasiun Petarukan Kabupaten Pemalang
beberapa waktu lalu," jelasnya.
Dalam kecelakaan tersebut, Dua
gerbong rangkaian KA Mutiara dengan no lokomotif CC 20311 anjlok dari
rel, gerbong pembangkit yang berada persis di belakang lokomotif dan
satu gerbong penumpang yang ada di belakangnya. Sedangkan untuk KA
Kutojaya yang ditarik lokomotif CC 20162 yang diawaki Kuswanto sebagai
masinis dan Muslihudin sebagai asisten masinis, tidak ada yang anjlok.
"Hanya
memang akibat dampak benturan, gerbong yang ada di belakang lokomotif
Kutojaya menjadi ringsek dan beberapa penumpang terjepit. Hal ini karena
terdesak lokomotif yang tertabrak KA Kutojaya dan rangkaian gerbong di
belakangnya yang dalam posisi berhenti," jelasnya.
Mengenai
penyebab kecelakaan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan KNKT yang
sudah turun ke lokasi kejadian. Namun dari dugaan sementara, kecelakaan
terjadi karena kelalaian dari awak lokomotif KA Bisnis Mutiara jurusan
Surabaya-Bandung yang melaju dari arah Yogyakarta.
"KA tersebut melanggar sinyal lampu merah sebelum masuk ke stasiun Langensari. Harusnya KA tersebut berhenti dulu," tambahnya.
Tiga
korban yang meninggal adalah Istinganah (20) warga RT 1 RW 6 Desa
Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, Nani Agustini (22),
warga Desa Srasak, Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen, dan Lina
Rasminiati (20) warga Banjar Patoman.
"Seluruh korban, merupakan
penumpang yang berada di gerbong pertama atau gerbong penumpang belakang
lokomotif. Gerbong ini yang mengalami kerusakan paling parah, karena
terhimpit lokomotif dan rangkaian gerbong belakangnya," tutup kata
Surono kepada wartawan.
(a/r)
No comments:
Post a Comment